Minggu, 17 Januari 2021

Perbedaan Mobil Listrik dan Mobil Hybrid Toyota



Saat ini sedang berkembang usaha untuk memasarkan mobil listrik di Indonesia. Upaya ini terkait keinginan pemerintah untuk mendorong peningkatan penggunaan mobil listrik di masa depan.

Jauh sebelum wacana ini mengemuka, Toyota sudah serius mengembangkan mobil hybrid di Indonesia. Dibuktikan dengan kehadiran Toyota Prius tahun 2009.

Sejak itu, lanjut dengan kehadiran Toyota Camry Hybrid tahun 2012, Alphard Hybrid tahun 2015, dan C-HR Hybrid pada tahun 2019, dan yang paling baru adalah Toyota Corolla Cross Hybird yang dilaunching pada 6 Agustus 2020. Ke depan, Toyota akan menambah jajaran mobil hybrid-nya dengan model-model baru.

Sayang, masih banyak kalangan yang belum paham sepenuhnya apa itu mobil hybrid dan menyamakannya dengan mobil listrik. Tidak sepenuhnya salah, karena mobil hybrid pun memanfaatkan motor listrik sebagai tenaga penggerak seperti mobil listrik.

Nah, berikut beberapa perbedaan mobil listrik dan mobil hybrid Toyota.

1. Hybrid Pakai 2 Jenis Mesin

Mobil listrik sepenuhnya mengandalkan motor listrik sebagai media penggerak. Sedangkan mobil hybrid, menggabungkan antara motor listrik dan motor bakar konvensional sebagai media penggerak.

Anda tidak perlu bingung mana di antara motor listrik dan motor bakar yang akan bekerja. Sistem yang diberi nama Hybrid Synergi Drive (HSD) akan mengatur mekanisme kerjanya.

Tersedia mode berkendara yang bisa dipilih oleh pengemudi yang disesuaikan dengan karakter mesin yang diharapkan. Seperti ECO untuk berkendara irit, NORMAL untuk berkendara moderat, dan SPORT jika ingin memaksimalkan performanya.

Bahkan, mobil hybrid Toyota yang dipasarkan di Indonesia memiliki mode EV (Electric Vehicle) yang membuat kendaraan dapat beroperasi penuh hanya mengandalkan motor listrik. Seru kan?

2. Hybrid Tidak Butuh Isi Ulang Baterai

Ibarat ponsel, mobil listrik punya keterbatasan dalam hal pemakaian. Jarak tempuh mobil listrik terbatas sampai akhirnya Anda harus mengisi ulang baterai.

Sementara mobil hybrid Toyota dapat terus beroperasi karena motor bakar juga berfungsi sebagai pengisi daya listrik baterai. Alhasil, baterai mobil hybrid tidak pernah kosong dan tidak perlu berhenti untuk isi ulang.

3. Hybrid Tidak Butuh Tempat Isi Baterai

Mobil listrik membutuhkan tempat spesifik untuk pengisian ulang baterai. Anda harus merelakan mobil tidak bisa digunakan selama proses tersebut berlangsung.

Memang, pengembangan pada sistem pengisian membuatnya bisa diisi di rumah. Masalahnya, butuh daya sangat besar hingga di atas 3.000 Watt untuk sekali isi.Di lain pihak, karena pengisian baterai bisa dilakukan oleh motor bakar, mobil hybrid Toyota tidak butuh tempat isi ulang baterai. Anda tinggal menggunakannya, HSD yang akan mengatur pengisian baterai saat mobil berjalan.

Seperti mobil biasa yang menggunakan motor bakar konvensional, Anda cukup membawa mobil hybrid Toyota ke SPBU untuk isi bensin. Praktis kan?

Hanya saja, karena lebih irit, mobil hybrid Toyota sanggup mengurangi frekuensi pengisian bensin secara signifikan. Dan yang membanggakan, emisi gas buang mobil hybrid Toyota sangat rendah, bahkan mencapai nol ketika berjalan full electric.

4. Servis Mobil Hybrid ala Mobil Normal

Beberapa orang mengkhawatirkan bagaimana servis mobil hybrid Toyota. Ada keraguan apakah teknisi bengkel resmi Toyota seperti Nasmoco mampu menangani mobil hybrid.

Tidak perlu khawatir, teknisi bengkel resmi Nasmoco sudah memenuhi kualifikasi untuk melakukan servis berkala dan perbaikan mobil hybrid dari Toyota Indonesia sesuai standard Toyota global.

Alhasil, pemilik mobil hybrid Toyota tidak perlu ragu urusan after sales. Termasuk urusan servis berkala yang tidak berbeda dari mobil biasa dan adanya garansi yang menjamin usia pakai seluruh komponen, termasuk komponen hybrid.

Di lain pihak, sejauh ini belum jelas distributor resmi mobil listrik di Indonesia. Alhasil, belum ada tempat yang spesifik dapat melakukan servis berkala dan perbaikan kendaraan.

Whatsapp
Telepon